Menakar hari,,, untuk suatu pagi.
Satu noktah akan tercatat
depan kodi
Mengusik goresan silam menyeret tenggelam,
Oleh hitamnya senjakala cinta.
Apa pula daya ruang-ruang.
Semua tertara pada ketetapanNya.
Suka duka tangis tawa,
Nostalgia bersisa luka.
Hatiku melepuh jiwaku terkelupas
Akan kau rasakan duri tajam di jarimu,
Menusuk pada kedalaman yang kau miliki.
Lalu puaskan memandang kelopak mataku
Lalu rasakan darah mengalir dari celah hatimu.
Tak kan lama yang kau kira ada kini menjadi tiada,
Tak lama keniscayaan diri pada tiap kelopak matamu
Tak akan lama dan kau akan segera tahu seberapa lama
Semua tak lama…
Bercerai,
Bila salah satu pergi
Hanya bila ada yang mengingkari ilahi
Tak sanggup ku meruntuhkan dunia indah ini
Yang kita bangun sejak dulu lagi
Dari senyuman dan kenangan
Yang kita kumpulkan setiap waktu
Lafaz hanya ada dalam bayangan bisu,
Memikirkan rintik yang belum menetes,
Menatap wajahmu di dalam diam,
Ya Allah berilah ku kekuatan untuk melafaz
Semoga hatiku tidak terburai,
Tanjung puteri
AA
16072014
No comments:
Post a Comment