Jika ini puisi terakhirku.
Perlahan meninggalkan ku.
Yang pernah kuraih dahulu.
Untuk aku memperbaiki diriku.
Wahai kawan,teman yang paling setia adalah pena
Yang takkan berdusta pada setiap keluh kesah kita
Yang takkan pernah bohongi setiap resah gelisah
Karya setiap insan yang berjiwa seni.
Tanpa aku sadari
Kebisuan telah menyiksa batinku.
Lelah untuk mengejar harapan itu
Aku akan pergi dari hidupmu.
Aku bisu
Tangisku tidak akan berarti bagimu
Ketidak pedulianmu membakar semangatku.
Kau adalah orang yang mematahkan semangatku.
Biarlah perasaan ini terpendam
Sampai akhirnya, tinta ini kan berhenti menetes
Di satu kalimat yang bertitik .
Mungkin lewat puisi ini
Aku ungkapkan rasa hati
Yang selalu memuja dan mengharapkanmu
Untuk jadi pelengkap hidupku
Aku hanyalah lelaki akhir zaman.
Tidak punya cita-cita dan masa depan
Mungkin lewat puisi ini.
Ketika ku rasa lelah tanganku menulis.
Maafkan atas kekhilafanku
Sekiranya bebanan terpikul dibahumu
Andainya kekeliruan bercambah dihatimu
Izinkan pemergianku..
AA
15032014
No comments:
Post a Comment